Ini Dia Lembaga Penyedia KPR dan Tips Membeli Rumah Lewat KPR
Setelah kita mengenal apa itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), jenis
biaya, tingkat suku bunga dan faktor-faktor apa saja yang perlu
diperhatikan ketika hendak mengajukan KPR, pertanyaan penting
berikutnya adalah dimana kita bisa mendapatkan KPR?
Jauh sebelum ada lembaga multi-finance dan financial
technology (fintech), produk KPR hanya dijual oleh pihak bank. Namun
beberapa tahun belakangan, lembaga pembiayaan multi-finance maupun
beberapa startup fintech di Indonesia sudah ada yang mulai
menawarkan dan menjual produk pembiayaan KPR.
Mana yang
lebih mudah? Lebih mudah lewat bank atau lembaga keuangan
multi-finance lainnya?Jawaban dari pertanyaan ini adalah relatif,
karena sulit atau mudahnya proses pengajuan KPR itu tergantung pada
situasi dan kondisi dari setiap pribadi yang hendak mengajukan KPR
tersebut.
Untuk hal yang umum, misalnya untuk pembelian
rumah baru, dimana rumah tersebut merupakan produk dari developer
yang ternama dan dengan kondisi gaji atau penghasilan yang cukup
mumpuni, biasanya dengan kondisi ini baik pihak bank maupun
multi-finance dapat dengan mudah langsung memproses dan memberikan
persetujuan kredit.
Siapa yang lebih cepat dalam memberikan persetujuan? Berdasarkan
pengalaman dari tim KPR Academy, lembaga multi-finance cenderung
lebih cepat dalam memberikan persetujuan dibandingkan dengan pihak
bank. Hal ini kemungkinan terjadi karena faktor berikut:
- Pertama karena lembaga multi-finance masih belajar dalam memberikan pembiayaan KPR sehingga analisa terhadap data customer belum rinci seperti yang biasa dilakukan oleh pihak bank.
- Kedua adalah karena tingkat kompetisi lembaga multi-finance yang memang sejak awal berdasarkan jenis dan fungsi-nya (dalam bidang pembiayaan kredit kendaraan bermotor) menuntut kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan industri perbankan.
Jika demikian, lewat multi-finance lebih OK dong?
Tunggu
dulu, jangan tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan. Berbicara soal
KPR, kita perlu pikirkan dan rencanakan dengan sematang mungkin. KPR
pada umumnya dijalankan dalam jangka waktu yang cukup panjang, bisa
sampai 30 tahun. Kesalahan dalam memilih KPR yang tepat dan sesuai
akan berdampak pada biaya kerugian yang tidak kecil lho jumlahnya.
Perlu kita ketahui, lembaga multi-finance masih
tergolong pemain baru di industri KPR nasional dan kebanyakan
program pembiayaan yang dilakukan masih terbatas, umumnya baru untuk
pembiayaan pembelian rumah dengan beberapa developer ternama.
Jadi bagaimana tips untuk mengetahui produk KPR yang
terbaik dansesuai dengan kebutuhan?
Sebenarnya cukup
sederhana, pertama kita perlu memperhatikan tingkat suku bunga KPR
yang ditawarkan. Kedua, perhatikan biaya-biaya yang timbul diawal
dan selama KPR berjalan dan total nilai pembiayaan yang diberikan
(alias pinjaman KPR yang disetujui). Terakhir adalah kecepatan
proses dalam pemberian persetujuan KPR.
Urusan memilih rumah pun bukan perkara mudah, perlu referensi dari
berbagai media informasi dan perlu sering berdiskusi dengan pasangan
maupun kerabat sebelum memutuskan untuk membeli rumah yang
diinginkan.
Setelah mengetahui di mana saja kamu bisa
mendapatkan fasilitas KPR. Berikut ada beberapa tips yang perlu
diperhatikan saat akan membeli rumah dengan KPR antara lain:
- Bandingkan penawaran bank. Kenapa kamu harus melakukan ini? Pertama, ada banyak sekali bank penyedia KPR dan masing-masing bank mungkin punya lebih dari 1 produk KPR. Pastikan kamu tahu detail penawarannya, jangan hanya melihat bunga bank mana yang paling rendah tapi jangan malu tanyakan juga berapa bunga floating yang akan dikenakan nantinya. Kedua, masing-masing bank memiliki apetite sendiri. Artinya Bank A hanya ‘tertarik’ dengan nasabah dengan kriteria tertentu. Usahakan kamu mengajukan permohonan ke bank dengan apetite yang agak berbeda untuk memperbesar kemungkinan permohonan KPRmu diterima.
- Sebelum mengirimkan pengajuan permohonan KPR, pastikan semua copy dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap. Ini akan mempercepat proses analisis permohonan KPRmu sehingga tidak perlu bolak balik meminta dokumen yang tertinggal. Selain membuang waktu, kondisi ini bisa juga membuang tenagamu untuk bolak balik ke bank yang bersangkutan.
- Saat memilih bank, kamu pasti akan berhubungan dengan bagian sales KPR. Pastikan orang ini sigap dan kooperatif dalam memberikan layanan untukmu.
- Kenapa kamu harus mempersiapkan DP dari yang disebutkan pihak developer? Ini untuk persiapan apabila plafon KPR yang disetujui oleh bank lebih rendah dari yang kamu ajukan, sehingga kamu tidak kebingungan harus mencari dana dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat.
- Selain itu, pada pembicaraan awal dengan pihak developer/penjual properti untuk meminta kelonggaran waktu kapan dilakukan transaksi jual beli. Karena kita tidak tahu berapa lama proses permohonan KPR kamu di bank. Sehingga untuk berjaga-jaga, lebih baik dari awal dibicarakan dengan pihak penjual properti.
- Jangan ragu bersikap proaktif untuk menanyakan status permohonanmu ke pihak bank ya, karena ada banyak sekali permohan yang masuk ke bank, siapa tahu permohonanmu terselip. Kalau kamu proaktif bisa meminimalisir kemungkinan ini.
- Yang paling penting, bersikap kooperatif dengan pihak bank dan berikan informasi yang jujur apabila bank menanyakan kondisi finansialmu karena kalau ada informasi yang tidak sesuai dengan data yang sudah masuk sebelumnya, bukan tidak mungkin bank menolak permohonanmu.
Setelah kamu tahu prosesnya, hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui, apa saja sih dokumen yang dibutuhkan? Seperti disebutkan di atas, kelengkapan dokumen ini sangat penting untuk mempercepat bank memproses permohonan KPRmu. Baca dengan detail setiap dokumen yang dibutuhkan dan berapa rangkap copy yang harus disiapkan supaya jangan ada yang tertinggal. Ingat juga bahwa persyaratan untuk setiap jenis profesi mungkin akan berbeda. Untuk detailnya bisa dilihat di infografik di bawah ini:
Gimana? Sudah siap beli rumah pakai KPR? Yuk langsung aja apply melalui KPR Academy, sebelum apply kamu bisa juga konsultasi dulu lho GRATIS. Kami akan memberikan solusi terbaik untuk kamu!